0

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Posted by Unknown on 7:22 AM


ARTIKEL PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang.
Pengembangan kurikulum harus berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjukkan pada sesuatu yang mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi serupa Prinsip yang dianut di dalam pengembangan kurikulum merupakan kaidah, norma, pertimbangan atau aturan yang menjiwai kurikulum itu.
Macam-macam prinsip pengembang kurikulum :

1.      Prinsip Relevansi
Kurikulum merupakan rel-nya pendidikan untuk membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntunan dan harapan masyarakat. Oleh sebab itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat inilah yang dimaksud prinsip relevansi.
Prinsip relevansi terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang serta tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan. Jika relevansi ekternal ini tidak terpenuhi, artinya kurikulum tersebut tidak ada artinya bagi kehidupan masyarakat.
Relevansi internal artinya relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri. Syarat relevansi internal yaitu adanya koherensi dan konsistensi antar komponennya. Implikasinya adalah mengusahakan pengembangan kurikulum sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dengan kurikulum itu dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2.      Prinsip Efisiensi
Kurikulum harus dapat diterapkan dalam praktik pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Pengembangan kurikulum harus memahami terlebih dahulu situasi dan kondisi tempat dimana kurikulum itu akan digunakan. Pengembangan kurikulum untuk memenuhi prinsip praktis yang memungkinkan untuk diterapkan. Salah satu kriteria praktis adalah efisien. Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.

3.      Prinsip Keefektifan
Prinsip efektivitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.terdapat dua sisi efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum. Pertama,efektivitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Kedua,efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Kurikulum adalah instrumen dalam rangka penguasaan kompetensi tertentu. Jenis dan karakteristik kompetensi apa yang ingin dikuasai peserta didik harus jelas. Kejelasan kompetensi akan mengarahkan dan memudahkan dalam implementasi kurikulum itu sendiri. Implikasinya adalah para pengembang kurikulum harus mengusahakan agar kegiatan kulikuler bersifat membuahkan hasil, yaitu menguasai kompetensi tanpa ada kegiatan yang mubazir.

4.      Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum harus dikembangkan secara lentur (tidak kaku), baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil yang diharapkan. Dalam dimensi proses, guru harus fleksibel mengembangkan program pembelajaran, terutama penggunaan strategi, pendekatan, metode, media pembelajaran, sumber belajar dan teknik penilaian. Peserta didik juga harus fleksibel memilih program pendidikan.
Implementasinya adalah para pengembang kurikulum harus mengusahakan agar kegiatan kulikuler bersifat luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan serta ketersediaan waktu tanpa merombak standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

5.      Prinsip Kontinuitas
Kurikulum harus dikembangkan secara berkesinambungan, baik sinambung antar mata pelajaran, antar kelas maupun antar jenjang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan atau belajar siswa bisa maju secara sistematis, dimana pendidikan pada kelas atau jenjang yang lebih rendah harus menjadi dasar untuk melanjutkan pada kelas dan jenjang di atasnya.


Referensi :
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2011.
Holiq. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum. http://mcholieq.blogspot.com/2013/11/makalah-prinsip-prinsip-pengembangan.html (diakses pada 2 desember 2014)
Lambeng. Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum. http://hadislambeng.blogspot.com/2013/11/makalah-prinsip-pengembangan-kurikulum.html (diakses pada 2 Desember 2014)
Sudrajat, Akhmad. Prinsip Pengembangan Kurikulum. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/ (diakses pada 2 Desember 2014)





0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Ratna Sari Maulana's All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.