2
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Posted by Unknown
on
9:35 PM
A. Hakikat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Proses pendidikan
sangat memerlukan sarana dan prasarana. Sementara itu, saran dan prasarana akan
mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sejak barang diterima dari
penjual atau pemborong, sejak itu pula barang tersebut akan mengalami
penyusutan kualitas. Baik kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana
pendidikan akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaannya
secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan secara kontinu.
Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan
berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan pencegahan dari
kerusakan suatu barang.[1]
Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan
agar peralatan tersebut tetap dalam keadaaan baik. Pemeliharaan dimulai dari
pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya.
Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Menurut
Soenarto, pemeliharaan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana
tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan
demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat
menghemat biaya pembelian barang baru.
Menurut
Sarjiman pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat diterima.
Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan agar sarana
atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk
meningkatkan dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya keruskan atau
gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih fatal.[2]
Pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan
dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan
siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai
tujuan pendidikan. pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan
dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap
digunakan. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk
mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik.[3]
B. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.
Tujuan Pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan yang utama dapat
didefinisikan dengan jelas sebagai berikut :
a.
Untuk
memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
bangunan dan isinya;
b.
Untuk menjamin
ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa;
c.
Untuk menjamin
kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan
darurat setiap waktu;
d.
Untuk menjamin
keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.
2.
Manfat
Pemeliharaan
Pemeliharaan
yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun untuk pengawai
yang menangani peralatan tersebut.
a.
Manfaat bagi
negara, yaitu :
1)
Jika peralatan
terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan
penggantian dalam waktu yang singkat;
2)
Pemeliharaan
yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti sehingga biaya
pembelian dapat ditekan seminim mungkin;
3)
Dengan adanya
pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindari
kehilangan;
4)
Dengan adanya
pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang;
5)
Pemeliharaan
yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.
b.
Manfaat bagi
pengawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.[4]
C. Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pemeliharaan dilakukan agar setiap
barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar
tanpa banyak menimbulkan gangguan atau hambatan, maka barang-barang tersebut
perlu dirawat secara baik dan terus-menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur
pengganggu atau perusak. Dengan demikian kegiatan rutin harus dilakukan agar
barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well).
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi :
1.
Berdasarkan
kurun waktu
Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat
dilakukan, dengan dua cara :
a.
Pemeliharaan
sehari-hari
Pemeliharaan
ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan atau sesudah dipakai).
Dilaksanakan oleh pengawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung
jawab atas barang itu, misalnya pengemudi mobil pemegang mesin TIK, mesin
stensil dan sebagainya, harus memelihara kebersihan dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan kecil.
b.
Pemeliharaan
berkala
Pemeliharaan
ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai
petunjuk penggunaan (manual), misalnya 2 atau 3 bulan sekali dan sebagainya
(seperti mesin tulis) atau setelah jarak tempuh tertentu (kendaraan bermotor)
atau jam pakai tertentu (mesin statis) dapat dilakukan sendiri oleh pemegangnya
atau penanggung jawabnya atau memanggil ahli untuk melakukannya.
2.
Umur penggunaan
barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek :
a.
Usia barang
secara fisik
Setiap barang terutama barang
elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaaannya.
Untuk peralatan dan mesin kondisi usang itu sangat relativ, karena itu perlu
disepakati batas-batasnya.
b.
Usia barang
secara administratif
Dalam pelaksanaan kegiatan
sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara fisik telah 0%, sebab
kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan
dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi yang
kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena
hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatannya juga akan lebih
besar. Masa pemakaian barang yang berwujud seperti kendaraan dinas selama 5 atahun.
c.
Pemeliharaan
dalam aspek hukum
Ditujukan untuk memperjelas dan
mempertegas kepemilikan barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain.
Pemeliharaan seperti ini dapat berbentuk:
1)
Pengurusan
sertifikat kepemilikan tanah;
2)
Surat izin
mendirikan dan penggunaaan barnag bangunan;
3)
Pengurusan STNK
dan BPKB pada kendaraan bermotor dan suart-surat lainnya.
3.
Pemeliharaan
dari segi penggunaan
Barang
yang digunakan harus sesaui dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi
kerusakan pada barang tersebut. Misal : penggunaan komputer yang digunakan
untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya. Penggunaan barang pada
umumnya dibedakan pada dua hal, yaitu : memperlakukan dan menjalankan.
Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kita campuradukan
pengertiannya karena dalam kenyataannya ada alat-alat yang tidak pernah
dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan
sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut perlu disepakati
perbedaan antara menggunakan, memperhatikan, dan menjalankan. Menggunakan adalah pengertian secara umum untuk
memanfaatkan suatu barang. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam
menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau tidak,
yang dipengaruhi oleh selera pribadi barang. Sedangkan menjalankan adlah
pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern
fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak.
4.
Pemeliharaan menurut
keadaan barang
Pemeliharaan yang dilakukan menurut
keadaan barang dilakukan terhdapa barang habis pakai dan barang tak habis
pakai.
a.
Pemeliharaan
barang habis pakai
Pemeliharaan ini merupakan
penyimpanan sebelum barang tersebut dipergunakan.
b.
Pemeliharaan
barang tahan lama
Bahan tahan
lama dapat dikelompokkan menjadi :
1)
Mesin-Mesin
Mesin-mesin
memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan
sehari-hari dilakukan oleh pengawai yang diserahi tugas dan tanggung jawab terhadap
alat-alat tersebut. Contoh pemeliharaan pada mesin-mesin yang dimiliki :
a)
Mesin Tulis
Pemeliharaan
sehari-hari untuk mesin tulis dapat dilakukan dengan membersihkan debu dan
kotoran lain yang melekat, memeriksa pita mesin apakah masih dalam keadaan baik
atau sudah rusak, setiap habis dipakai, dibersihkan huruf-hurufnya dan mesin
ditutup kembali dengan tutup yang tersedia. Sedangkan pemeliharaan berkala
dapat dilakukan apabila mesin setiap hari dipakai terus-menerus,
sekurang-kurangnya sebulan sekali diminyaki dengan minyak pelumas yang biasa
digunakan untuk mesin tulis, apabila pita mesin sudah tidak nyala lagi agar
segera diganti, sekurang-kurangnya 6 bulan sekali direparasi oleh tenaga ahli,
jika ada kerusakan pada komponen-komponennya, perlu diperbaiki oleh tenaga
ahli.
b)
Mesin stensil
Dibersihkan
setiap selesai dipakai, mengganti peralatan yang rusak, sekurang-kurangnya
sebulan sekali diadakan pengecekan peralatan, setiap 6 bulan sekali direparasi.
c)
Mesin Hitung
Pemeliharaan
berkala untuk mesin hitung dapat dilakukan dengan mengganti kertas strook jika
habis, sekurang-kurangnya setiap bulan sekali diadakan pengecekan keadaan
peralatannya, pelaksanaan pemeliharaan berkala sesuai dengan petunjuk dari
pabriknya.[5]
2)
Kendaraan
Untuk kendaraan
bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan perbaikan terhadap
kerusakan seperti:
a)
Membersihkan
kendaraan
b)
Memeriksa air
radiator
c)
Memeriksa
minyak motor
d)
Memeriksa dan
membersihkan air accu
e)
Jika terdapat
suatu kerusakan, melaporkan ke unit yang mengurus kendaraan untuk mendapat
perbaikan.
3)
Buku-buku
Pemeliharaan
terhadap buku-buku dilakukan setiap hari secara berkala, dilakukan dengn cara
penyemproyan obat anti hama untuk waktu-waktu terrentu.
4)
Alat-alat laboraturium
Pemeliharaan
alat-alat laboraturium dilakukan setiap hari untuk sebagian memerlukan
pemeliharaan berkala. Khusus untuk
alat-alat yang mudah pecah harus ddiperhatikan penempatan alat-alat tersebut
denagn cara membuatkannya kotak-kotak khusus, kewajiban terhadap pemeliharannya
dilakukan oleh tenaga teknis dan bukan tenaga administratif.
5)
Gedung-gedung
Pemeliharaan
gedung dilakuakan setiap hari dengan cara melakukan pembersihan, perbaikan
berkala dilakukan setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan terhadap
kerusakan. Perbaikan terhadap kerusakan
dilakukan dengan cara perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan kecil-kecil dan
perbaikan berat dilakukan seperti rehabilitasi.
Perbaikan sehari-hari dan berkala, perbaikan ringan dibebankan pada
anggaran rutin, dan rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan.
Pemeliharaan
gedang disekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Penjaga atau pesuruh sekolah adalah orang
yang bertuagas sehari-hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada
dibawah pengamatan.
6)
Pemeliharaan
ruang kepala sekolah
Petugas
kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga kebersihan semua
unsur yang ada dilingkungan sekolah.
Ruang kepala sekolah harus selalu bersih dan terpelihara, terjaga
kebersiahnnya, kerapihan, keindahan, dan keharumanya.
7)
Pemeliharaan
ruang kelas
Pemeliharaan ruang kelas dilakukan
dangan cara :
a)
Setiap kelas
dibentuk tim piket kelas yang secara bergiriran bertugas setiap hari
membersihkan kelas.
b)
Setiap tim
piket yang bertugas menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri
dari penghapus papan tulis,
sepidol/kapur, taplak meja, sapu, tempat sampah.
8)
Pemeliharaan
tanah
Pemeliharaan tanah berupa pemugaran,
pemberian tanda batas dan pembersihan.
Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan
prasarana itu siap pakai dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. Pelaksanaan pemeliharaan tanah juaga meliputi
pemeliharaan halama sekolah. Yang termasuk halaman sekolah yaitu :
a)
Pagar sekolah
Pagar sekolah
dibuat agar tidak membahayakan peserta didik, pagar besi tidak runcing,
tingginya kurang lebih 110-140 cm.
b)
Taman sekolah
Penanaman
dan pengaturan pohon, rumput, dan bunga-bunga di sesuaikan dengan lokasi yang
tersedia. Kepala sekolah dapat juaga
meminta bantuan tau petunjuk dari dinas pertamanan mengenai pembinaan taman
sekolah.
c)
Tempat upacara
Taman
sekolah hendakanya dialas denagn semen/aspal agar pada musim hujan tidak becek dan tidak
berdebu pada saat musim panas.
d)
Lapangan
olahraga
D. Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pekerjaan
Pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut :
1.
Perawatan
terus-menerus (teratur, rutin)
Perawatan
terus menerus atau pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap
kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan dan triwulan bahkan
tahunan. Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana agar
tetap dalam kondisi nyaman dan bertahan lama.
Kegiatan pemeliharaan rutin dapat menjadi
srana guru dalam mendidik karakter siswa sesuai dengsn nilai-nilai universal
nilai-nilai yang dapat diharapkan muncul dalam diri siswa diantaranya, peduli
lingkungan, tanggung jawab dan disiplin. Karakter peduli lingkungan dapat
muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk menjaga kebersihan dan memelihara
lingkungan sekolah agar tetap sehat nyaman untuk beraktifitas. Karakter
bertanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan kepada siswa rasa memiliki
terhadap sekolah harus dimiliki oleh seluruh warga sekolah. Sementara karakter
disiplin muncul melalui penjadwalan dan pengawasan piket pemeliharaan sekolah.
Daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk
menjaga sarana dan prasarana tetap dalam keadaan baik sebagai berikut:
a.
Sapu dan pel
lantai ruang-ruang sekolah dan bagian beranda setiap hari supaya kebersihan
tetap tejaga;
b.
Pelihara
kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga lainnya;
c.
Setelah selesai
kegiatan belajar mengajar periksalah kondisi seluruh bagian bangunan sekolah
serta kamanannya;
d.
Bersihkan WC
setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih;
e.
Jika terdapat
wastafel dan saluran pembuangan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap hari;
f.
Perksa dan
rawaat seluruh komponen-komponen gedung, beri pelumas pada engsel daun pintu
dan jendela, dan lain-lain secara
teratur;
g.
Periksa dan
rawat peralatan dan perlengkapan kebersihan setiap hari;
h.
Potong dan
rapihkan rumput yang tumbuh disekeliling bangunan setiap hari;
i.
Bersihkan dan
periksa parit/ saluran pembuangan air disekeliling sekolah setiap minggu;
j.
Kumpulkan
sampah yang ada, bakar sampah-sampah tersebut pada tempat sampah setiap hari
atau setiap minggu (tergantung banyaknya sampah) dan timbun abuya.[6]
2.
Perawatan
berkala
Perawatan
berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan agar
saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kegiatan
perawatan dapat silakukan oleh warga sekolah sendiri, tetapi untuk perbaikan
dilakukan oleh diluar warga sekolah.[7]
Kegiatan
perbaikan misalnya seperti :
a.
Perbaikan atau
pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya yang sudah
terlihat kusam;
b.
Perbaikan
mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang;
c.
Pengecatan
terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara;
d.
Perbaikan
genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran;
e.
Pelapisan
plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas;
f.
Pembersihan dan
pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang.
3.
Perbaikan
darurat
a.
Dilakukan
terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan
apabila tidak diantisipasi secepatnya;
b.
Perbaikan
bersifat sementara harus cepat selesai.
4.
Perawatan
preventif
Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu
tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria
yang ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar
sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya.
Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat,
mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan
sebagainya. Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan
sebagai berikut: Atap bangunan yang salah satu gentengnya lepas atau bocor
akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakanpada
bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon dan
isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan
preventif.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Menyusun program
preventif di sekolah;
b.
Membentuk tim
pelaksana perawatan preventif di sekolah yang terdiri atas: Kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah, Kepala Tata Usaha dan Wakil BP3;
c.
Menyiapkan
jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan fasilitas
sekolah;
d.
Menyiapkan
lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian
di sekolah;
e.
Memberi
penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah
dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.
Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang
dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah,
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan
biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan,
terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
[1] Wahyu Sri
Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta : CV.
Multi Karya Mulia), hlm 105.
[2] Liya Satya, Pelaksanaan Manajemen Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana di SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya, https://liyaasatya.wordpress.com/2013/12/24/pelaksanaan-manajemen-pemeliharaan-sarana-dan-prasarana-di-smp-islam-al-azhar-kelapa-gading-surabaya/ (diakses pada 23 September 2015 Pukul 19:53)
[3] Barnawi &
M Arifin, Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah, (Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media), 2012, hlm 74
[4] Op.
Cit Wahyu Sri Ambar Arum, hlm. 107.
[5] Ibrahim
Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta
: Bumi Aksara), 2008, hlm : 49
[6] Op.
Cit Barnawi, hlm. 244.
[7] Ibid