0
KREATIVITAS
Posted by Unknown
on
12:37 AM
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan
menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model baru, yang berguna bagi
dirinya dan masyarakat. Hal-hal baru itu tidak selalu sesuatu yang sama sekali
tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya bisa saja telah ada sebelumnya,
tetapi individu menemukan kombinasi baru, konstruk baru yang memiliki kualitas
yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu adalah sesuatu yang
bersifat inovatif. Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan dan
perkembangan manusia. Kreativitas banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual,
seperti intelegensi bakat dan kecakapan hasil belajar, tetapi juga didukung
oleh faktor-faktor afektif dan psikomotor.
Menurut David Campbell, Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik,
aneh dan berguna bagi masyarakat.
Pengertian Kreativitas menurut para ahli lainnya :
Kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan
berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
o
Guilford (1970 : 236)
Kreativitas mengacu pada
kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif.
o
Utami Munandar (1992 :
41)
Kreativitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam
berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
o
Rogers (1992 : 48)
Kreativitas adalah
proses munculnya hasil-hasil baru dalam suatu tindakan.
o
Drevdahl (Hurlock; 1978
: 3)
Kreativitas adalah
kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat
berwujud aktivitas imajinatif atau sentesis yang mungkin melibatkan pembentukan
pola-pola bar dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan
yang sudah ada pada situasi sekarang.
o
Pengertian Kreativitas
Menurut Torrance
Menurut Torrance (1981)
kreativitas adalah proses kemampuan individu untuk memahami kesenjangan-kesenjangan
atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru dan
mengkomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan
menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan
2.
perkembangan
Kreatifitas
a.
Tahap sensorik – motorik ( 0 – 2 tahun)
Pada tahap ini belum memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Sebab, pada tahap ini tindakan-tindakan anak
masih berupa tindakan-tindakan fisik yang bersifat refleksif, pandangannya
terhadap objek masih belum permanen, belum memiliki konsep tentang ruang dan
waktu, belum memiliki konsep tentang sebab-akibat, bentuk permainannya masih
merupakan pengulangan reflek-reflek, belum memiliki konsep tentang diri, ruang
dan belum memiliki kemampuan berbahasa.
b.
Tahap Praoperasional ( 2
– 7 tahun)
Pada tahap ini kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh
karena anak sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai mengembangkan memori dan
telah memiliki kemampuan untuk memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang,
meskipun dalam jangka waktu yang pendek.
c.
Tahap Operasional
Konkrit ( 7 – 11 tahun)
Faktor-faktor yang memungkinkan semakin berkembangnya kreativitas itu
adalah:
1) Anak sudah mulai
mampu untuk menampilkan operasi-operasi mental
2) Mulai mampu berpikir
logis dalam bentuk yang sederhana
3) Mulai berkembang
kemampuan untuk memelihara identitas-identitas diri
4) Konsep tentang
ruang sudah semakin meluas
5) Sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang
6) Sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun biasanya masih memerlukan
bantuan objek-objek konkrit.
d.
Tahap Operasional Formal ( 11 tahun ke atas)
Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya
potensi kreativitas ini, yakni :
1) Remaja sudah mampu
melakukan kombinasi tindakan secara proposional berdasarkan pemikiran logis
2) Remaja sudah mampu
melakukan kombinasi objek-objek secara proporsional berdasarkan pemikiran logis
3) Remaja sudah
memiliki pemahaman tentang ruang relative
4) Remaja sudah
memiliki pemahaman tentang waktu relative
5) Remaja sudah mampu
melakukan pemisahan dan pengendalian variabel-variabel dalam menghadapi masalah
yang kompleks
6) Remaja sudah mampu
melakukan abstraksi relative dan berpikir hipotesis
7) Remaja sudah
memiliki diri ideal
8) Remaja sudah
menguasai bahasa abstrak
3. Tahap-tahap Kreativitas
a. Persiapan
(preparation)
Merupakan tahap awal berisi kegiatan pengenalan masalah, pengumpulan
data-informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan
kaidah-kaidah yang ada. Tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi
kemungkinan-kemungkinan.
b. Inkubasi
(incubation)
Merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingkan masalah. Dengan
proses ini diharapkan ada pemisahan, mana hal-hal yang benar-benar penting dan
mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.
c. Iluminasi
(illumination)
Merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesiskan kemudian merumuskan beberapa keputusan.
d. Ferifikasi
(verification)
Merupakan tahap mentes dan membuktikan hipotesis,apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.
4. Karakteristik Kreativitas
a. Diers (Adams :
1976) mengemukakan bahwa karakteristik :
1)
Memiliki dorongan (drive) yang tinggi
2)
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
3)
Penuh percaya diri
4)
Toleran terhadap ambiguitas
5)
Bersifat sensitive, dan lain-lain
b. Utami Munandar
(1992) mengemukakan cirri-ciri kreativitas antara lain :
1)
Senang mencari pengalaman baru
2)
Memiliki inisiatif
3)
Selalu ingin tahu
4)
Mempunyai rasa humor
5)
Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi, dan
lain-lain.
c. Clark (1988)
mengemukakan karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut :
1)
Memiliki disiplin diri yang tinggi
2)
Senang berpetualang
3)
Memiliki wawasan yang luas
4)
Mampu berpikir periodic
5)
Memerlukan situasi yang mendukung
6)
Sensitif terhadap lingkungan
7)
Memiliki nilai estetik yang tinggi
d. Torance (1981)
mengemukakan karakteristik kreativitas adalah :
1)
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2)
Tekun dan tidak mudah bosan
3)
Percaya diri dan mandiri
4)
Berani mengambil resiko
5)
Berpikir divergen
5. Sikap Orang Tua Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak
Sikap orang tua sangat mempengaruhi krea tivitas anak. Orang tua, adalah
individu yang secara intens berhubungan dengan anak, akan menjadi model bagi
anak. Selain itu, sikap orang tua terhadap perkembangan kreativitas anak juga
memegang peranan penting.
Sikap orang tua disini akan dibedakan antara sikap orang tua yang menunjang
dan yang tidak menunjang pengembangan kreatif anak.
Sikap orang tua yang memupuk kreativitas anak
Munandar (1999) menjelaskan bahwa dari berbagai penelitian diperoleh hasil,
bahwa sikap orang tua yang memupuk kreativitas anak, ialah:
1. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya.
2. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal.
3. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
4. Mendorong kemelitan anak, untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal.
5. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba dilakukan,
dan apa yang dihasilkan.
6. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
7. Menikmati keberadaannya bersama anak
8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
9. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
10. Melatih hubungan kerja sama yang baik dengan anak.
Sikap orang tua yang tidak menunjang kreativitas anak
Menurut Munandar (1999), sikap orang tua yang tidak menunjang pengembangan
kreativitas anak ialah:
1. Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah.
2. Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua.
3. Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua.
4. Tidak memperbolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang mempunyai
pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak.
5. Anak tidak boleh berisik.
6. Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak.
7. Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas.
8. Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak.
9. Orang tua tidak sabar dengan anak.
10. Orang tua dan anak adu kekerasan.
11. Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Kreativitas
Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas ke dalam 2 kelompok yakni :
a. Faktor-faktor yang
mendukung
1.
Situasi yang menghadirkan ketidak lengkapan serta
keterbukaan
2.
Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya
banyak pertanyaan
3.
Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan
sesuatu
4.
Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian
b. Faktor-faktor yang
menghambat
1.
Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan
2.
Otoritarianisme
3.
Diferensiasi antara bekerja dan bermain
4.
Stereotif peran seks/jenis kelamin
5.
Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan
imajinasi, dan penyelidikan.
Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kreativitas adalah :
a. Usia
b. Tingkat pendidikan orangtua
c. Tersedianya fasilitas
d. Penggunaan waktu luang
7. Upaya Membantu Mengembangkan Kreativitas dan
Implikasinya Dalam Pendidikan
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif Torrance
(1977) menamakan relasi bantuan dengan istilah “Creative relationship” yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :
o
Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
o
Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan
gagasan-gagasannya tanpa mengalami hambatan
o
Pembimbing lebih menekan pada proses daripada hasil
sehingga pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak sebagai bagian
dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.
o
Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau
nilai-nilai tertentu kepada anak.
o
Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi positif
yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan anak.
Dedi Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan
yang dapat digunakan untuk membimbing perkembangan anak-anak kreatif, yaitu
sebagai berikut :
o
Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitasnya
o
Mengakui dan menhargai gagasan-gagasan anak
o
Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan
mewujudkan gagasan-gagasannya.
o
Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir
dan bersikap dan bukan malah menghukumnya
o
Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasannya
o
Memberikan informasi-informasi mengenai
peluang-peluang yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Syaodih
Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 2009, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
http://www.psychologymania.com/2011/07/kreativitas-identifikasi-perkembangan.html
http://www.yandanur.web.id/2011/01/perkembangan-kreativitas.html
Post a Comment